Menulis Biografi yang Menyenangkan

Saka Tri Utama
4 min readJun 23, 2023

--

Biografi dapat menggairahkan manusia untuk bekerja melihat masa lalu dan menatap masa depan yang cerah. Saka Tri Utama, Penulis Buku Sultanah Safiatuddin.

Albert Einstein, Sumber Pinterest
Albert Einstein, Sumber Pinterest

Menulis riwayat hidup seseorang atau tokoh adalah pekerjaan yang mulia dengan tujuan agar seorang tersebut dapat diingat oleh khalayak ramai. Apalagi tokoh tersebut merupakan seorang yang mempunyai jasa besar bagi bangsa dan memiliki pengaruh yang kuat sampai saat ini. Tentu peran penulisan biografi tokoh sangat penting untuk dapat meneladani sosok yang dikagumi oleh masyarakat dan menjadi inspirasi bagi bangsa. Namun, sebelum jauh membahas penulisan biografi. kita perlu mengetahui apa itu biografi

Biografi menurut KBBI daring Kemdikbud ialah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Orang yang menulis biografi seperti dapat berbicara langsung dengan tokoh tersebut saat hidup. Bagi penulis, ia harus mempersiapkan bekal yang matang untuk dapat menggambarkan tokoh tersebut. Penulis pun harus menyelami perjalannya, mengetahui seluk beluk jasa dan pengaruhnya di masyarakat serta asam garam kehidupannya. Selain biografi, terdapat tulisanautobiografi. Autobiografi ini dapat dikatakan sebagai tulisan diary oleh tokoh tersebut. Maka dari kedua tulisan biografi dan autobiografi sama-sama menuliskan kisah perjalanan seseorang namun yang membedakan ialah sumber informasi maupun teknis penulisan. Selanjutnya, kita akan membahas teknik menulis biografi yang menyenangkan.

1. Sumber data

Sebagai penulis tentu harus mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk dapat menulis riwayat seseorang. Sumber data dari seseorang yang ingin kita tulis tentu banyak sekali. Penulis dapat mempergunakan data wawancara langsung kepada orang tersebut jika masih hidup, mewawancarai sanak keluarga dan kerabatnya apabila seseorang yang ingin kita tulis biografinya sudah wafat. Selain dari sumber wawancara, kita dapat memakai data tertulis dari berbagai kanal informasi. Data tertulis biasanya dapat disadur sebagai sumber dari hasil karya tokoh tersebut, media cetak atau elektronik dan catatan-catatan harian si tokoh. Di sini terdapat perbedaan data sebagai sumber menulis biografi. Kalau penulis mendapatkan data tokoh selagi hidup, kemudian ia mewawancarainya maka data tersebut bersifat aktif selama si tokoh masih hidup. Berbeda dengan data yang bersifat pasif, apabila si tokoh telah wafat, penulis mencari data melalui wawancara sanak keluarga, kerabat dan bahan tertulis. Meskipun keduanya terdapat perbedaan, namun data-data tersebut esensinya tetap sama yaitu sebagai sumber untuk penulisan biografi.

2. Struktur tulisan

Sejatinya tulisan biografi mempunyai urutan dalam penulisannya agar pembaca memahami alur cerita dan kronologis perjalanan si tokoh. Pada penulisan biografi, struktur dapat dibagi menjadi tigabagian yaitu orientasi atau pendahuluan, perjuangan tokoh dalam berbagai aspek, sumbangsih tokoh. Meskipun struktur ini tidak baku untuk semua jenis biografi, tetapi tiga struktur tersebut merupakan dasar kerangka buku biografi pada umumnya. Mari kita ulas struktur penulisan buku biografi dari bagian pertama yaitu orientasi atau biasanya disebut dengan pengenalan. Pada bagian awal ini, penulis harus memaparkan dan menjelasakan pengenalan tokoh, ulasan fakta tokoh sejak lahir sampai dewasa, latar belakang dan latar daerah tokoh hingga kisah terkecil di lingkup keluarga tokoh. Hal itu penting bagi penulis untuk dapat mengenalkan tokoh bagi pembaca. Kedua perjuangan tokoh dalam berbagai aspek menjadi pembahasan penting dalam struktur buku biografi, hal ini akan mengetahui keteladanan tokoh dalam menghadapi kesulitan dan perjuangannya. Pembaca pun akan mendapatkan pelajaran yang penting apabila menghadapi persoalan yang sama dengan si tokoh. Ketiga sumbangsih tokoh memuat pembahasan karya atau warisan yang ditinggalkan tokoh, keistimewaan tokoh yang membuatnya menonjol dan keteladanan yang dapat diikuti dari sang tokoh. Pada pembahasan ketiga ini, sumbangsih tokoh dapat menjadi pengingat bagi pembaca dan masyarakat umum mengenai peran dan kontribusinya yang telah diberikan selama ia masih hidup.

3. Target pembaca buku Biografi

Tulisan biografi tidak terdapat perbedaan mendasar dengan jenis tulisan fiksi, ilmiah dan populer. Biasanya tulisan biografi menyesuaikan segmentasi pasar yang menjadi target sasaran pembacanya. Hal itu akan menentukan arah dan gaya si penulis untuk merangkaikan kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Tentu, pemilihan kata menyesuaikan pemahaman dari target pasar, kalau sasarannya anak muda, pemakaian dan pemilihan kata mengadopsi istilah populer yang beredar serta mudah dicerna oleh kalangan muda. Biasanya anak-anak muda menyukai tulisan dengan bahasa populer, tidak ilmiah, kaku dan memiliki struktur penulisan yang tidak baku. Meskipun terdapat buku biografi dari hasil karya ilmiah, tetapi biasanya hasil karya ilmiah tersebut sudah diedit agar tulisannya tetap terlihat populer.

4. Sifat tulisan Biografi

Tulisan biografi yang memuat kisah hidup seorang tentunya harus bersifat fakta, yang artinya semua data dan informasi yang diolah menjadi tulisan yang harus sesuai dengan kejadian tokoh tersebut. Tulisan biografi tidak boleh mengandung unsur kisah mistik, memasukan asumsi atau pendapat penulis, karena hal itu akan membuat citra tokoh buruk. Tulisan biografi juga harus dilengkapi oleh pesan dan kesan si tokoh saat masih hidup, karena buku biografi juga dapat dianggap sebagai buku motivasi bagi pembacanya.

Bagaimana dari penjelasan di atas?, mudah bukan untuk menulis biografi. Untuk mengetahui lebih mendalam, mari baca karya buku saya yang berjudul Seri Tokoh Islam: Sultanah Safiatuddin penerbit Erlangga.

--

--

Saka Tri Utama
Saka Tri Utama

Written by Saka Tri Utama

Sang pencari peristiwa masa lalu

No responses yet